Rumah Sakit Kanker Dharmais kembali menegaskan komitmennya sebagai pelopor dalam penerapan prinsip ramah lingkungan melalui keberhasilan Tower C (Gedung Cendana) yang telah terverifikasi sebagai Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan peringkat Utama atau peringkat tertinggi dalam kategori asesmen tahap pelaksanaan. RS Kanker Dharmais sebagai fasilitas pelayanan kesehatan telah menunjukkan tanggung jawabnya dalam efisiensi energi, pengelolaan lingkungan, serta keselamatan dan keamanan bagi seluruh pengguna layanan rumah sakit.
Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. R. Soeko W. Nindito, D., MARS, menegaskan bahwa penerapan prinsip Bangunan Gedung Hijau bukan hanya soal teknologi canggih atau desain arsitektur modern, melainkan menyangkut tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap masa depan bumi.
Dengan perubahan iklim yang kini semakin jelas terlihat, rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan harus mampu menjadi contoh dalam menjaga dan melindungi lingkungan," ujar dr. Soeko dalam acara pembukaan Workshop Green Hospital & Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau yang digelar pada Selasa (21/2/2025) di Jakarta.
Pembangunan gedung baru pada dasarnya bertujuan memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Namun di sisi lain, proses pembangunan yang tidak mengedepankan prinsip keberlanjutan dapat menimbulkan kerusakan terhadap alam. Menyadari hal tersebut, RS Kanker Dharmais menerapkan standar BGH pada pembangunan Gedung Cendana, sebuah gedung baru yang kini telah selesai dibangun. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen rumah sakit dalam melindungi bumi dari kerusakan lingkungan yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.
dr. Soeko mengungkapkan bahwa Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau menjadi bukti bahwa pembangunan rumah sakit ini tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan, tetapi juga memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, termasuk upaya untuk mengurangi dan mengganti kerusakan yang ditimbulkan terhadap bumi.
"Perjuangan dalam meraih sertifikasi BGH bukan semata untuk saat ini, tetapi merupakan investasi jangka panjang demi masa depan anak-cucu kita, agar mereka tidak hanya mewarisi kerusakan, tetapi juga sesuatu yang baik dan indah," ungkapnya.
dr. Soeko memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan Workshop Green Hospital & Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau yang berlangsung selama empat hari dengan harapan dapat membangun sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar gedung, yaitu membangun kesadaran bersama untuk hidup lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
RS Kanker Dharmais melalui Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3 bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) AP Skill Building menyelenggarakan Workshop Green Hospital & Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau pada tanggal 22–25 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Cendana Lantai 9, Jakarta.
Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3 RSK Dharmais, Wisnu Handoyo, ST, MM mengatakan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 21 tahun 2021 yang menyatakan bahwa bangunan gedung harus memenuhi persyaratan kinerja, termasuk efisiensi penggunaan energi listrik, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan hijau dalam setiap tahap penyelenggaraannya.
“Pelatihan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman sekaligus meningkatkan pemahaman dan kapasitas teknis bagi para peserta, khususnya dalam menerapkan prinsip-prinsip hijau pada gedung mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan/operasional, maupun pembongkaran,” kata Wisnu.
Workshop ini membahas secara mendalam materi mengenai proses penyusunan dan pengajuan sertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH). Selain sesi teori, peserta juga mengikuti praktik langsung guna memahami tahapan implementasi prinsip bangunan gedung hijau di fasilitas pelayanan kesehatan. Beberapa narasumber di antaranya berasal dari LPK AP Skill Building yang telah memiliki sertifikasi Training of Trainer (ToT) untuk penilaian kinerja Bangunan Gedung Hijau (BGH) dari Kementerian PUPR. Selain itu, hadir pula para profesional dan tim pakar di bidang green building dan green hospital, termasuk mereka yang memiliki sertifikasi khusus dalam efisiensi energi dan manajemen lingkungan.
Sedangkan, materi yang disampaikan mencakup topik-topik strategis, seperti konsep dan relevansi bangunan hijau di sektor pelayanan kesehatan, peraturan penyelenggaraan dan standar teknis bangunan gedung hijau, prinsip dan kriteria bangunan gedung hijau menurut Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan surat edaran Nomor 1 Tahun 2022, pentingnya testing dan commissioning dalam penerapan konsep Green Hospital, penerapan Green O & M (Operational and Maintenance), best practice penghematan energi, dan penyusunan laporan penilaian kinerja bangunan gedung hijau, khususnya yang telah diterapkan di RS Kanker Dharmais.
“Terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir dan aktif mengikuti kegiatan ini. Kami berharap materi yang disampaikan dapat menjadi bekal untuk mengimplementasikan prinsip bangunan hijau di fasilitas pelayanan kesehatan masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Komisaris Utama LPK AP Skill Building, Ir. Rana Yusuf Nasir, IPM, GP, menyampaikan bahwa Green Hospital bukan sekadar konsep, melainkan merupakan komitmen nyata dari semua pihak terhadap kehidupan yang lebih sehat, hemat energi, dan rendah karbon. Komitmen tersebut diwujudkan melalui proses sertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang telah dan sedang dijalankan oleh berbagai institusi, termasuk rumah sakit.
“Dengan bangga kami sampaikan bahwa Tower C gedung ini dari komplek RS Kanker Dharmais telah terverifikasi Bangunan Gedung Hijau dalam sidang asesmen BGH tahap pelaksanaan dengan capaian peringkat Utama. Ini adalah peringkat tertinggi BGH,” terangnya.
Menurut Rana, langkah ini menjadikan RS Kanker Dharmais sebagai role model di kalangan rumah sakit Indonesia dalam implementasi konsep bangunan gedung hijau dan green building. Sertifikasi BGH bukan sekadar simbol, tetapi menjadi instrumen penting untuk memastikan prinsip keberlanjutan benar-benar diterapkan secara menyeluruh, mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, hingga operasional sehari-hari.
“Semangat dan kepemimpinan RS Kanker Dharmais diharapkan dapat menjadi inspirasi dan penggerak bagi rumah sakit lainnya untuk turut menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau demi mendukung masa depan kesehatan yang berkelanjutan,” tutupnya.
Leave a Comment