Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan mutu layanan kesehatan, khususnya dalam penanganan kanker. Salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan adalah pengembangan layanan eksekutif di Gedung Cendana. Pengembangan ini bukan semata-mata untuk mengejar keuntungan finansial, melainkan sebagai upaya menghadirkan pelayanan yang lebih optimal, cepat, dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat.
Anggota Dewan Pengawas RS Kanker Dharmais, Dr. Bambang Widianto, M.A, menyampaikan bahwa kehadiran Gedung Cendana sebagai fasilitas layanan eksekutif bertujuan untuk melengkapi keterbatasan layanan kanker yang ada saat ini. Pengembangan layanan ini dapat menjadi peluang dalam meningkatkan pendapatan rumah sakit yang nantinya digunakan untuk mendukung operasional rumah sakit secara berkelanjutan, termasuk dalam menjangkau dan membantu pasien-pasien yang kurang mampu.
“Gedung Cendana ini menjadi opportunity bagi RS Kanker Dharmais dalam memperoleh revenue yang lebih besar. Namun, tujuan utamanya bukan untuk mencari profit atau keuntungan, melainkan digunakan untuk membangun fasilitas yang lebih baik dan membantu pembiayaan pasien-pasien yang kurang mampu,” ujar Dr. Bambang dalam acara Business Plan Layanan Eksekutif RSK Dharmais yang digelar pada Kamis, 26 Juni 2025 di Jakarta.
Layanan eksekutif yang diberikan harus dapat membangun persepsi yang baik dari masyarakat. Oleh karena itu, kepuasan masyarakat pun menjadi tolok ukur yang penting, termasuk dari aspek non-medis seperti pelayanan penunjang di rumah sakit, kebersihan toilet, kualitas makanan, hingga keramahan dan responsivitas staf.
“Persepsi itu dimulai sejak pasien mendaftar sampai mereka selesai menjalani perawatan. Pelayanan yang prima juga sangat dipengaruhi oleh disiplin supervisi. Karena, jika semua dijalankan dengan baik, hasilnya bisa terlihat signifikan,” tegasnya.
Menurut Dr. Bambang, salah satu kelemahan rumah sakit di Indonesia adalah lambatnya proses pelayanan. Kondisi ini berdampak pada persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan dalam negeri, sehingga banyak yang memilih berobat ke luar negeri yang dikenal memiliki proses pelayanan lebih cepat. Padahal, tenaga medis dan layanan kesehatan di Indonesia sebenarnya tidak kalah berkualitas dibandingkan dengan yang ada di luar negeri.
“Untuk itu, saya bangga ketika memasuki Gedung Cendana yang bagus sekali, sangat disayangkan jika tidak menjalankan pelayanan yang prima. Daripada pasien berobat ke luar negeri atau rumah sakit swasta, lebih baik kita yang hadirkan layanan VIP yang cepat dan memuaskan,” katanya.
Selain karena terus meningkatnya kasus kanker di Indonesia, pengembangan layanan eksekutif di RS Kanker Dharmais dinilai sangat diperlukan. Hal ini didukung oleh kesiapan rumah sakit yang telah memiliki empat modalitas utama yang kuat dalam menunjang penanganan kanker. Keempat modalitas tersebut meliputi variasi dari dokter onkologi terbaik, peralatan medis untuk kanker yang canggih dan lengkap, layanan kanker yang komprehensif dan holistik, dan lokasi yang strategis serta luas untuk pengembangan infrastruktur. Dengan dukungan tersebut, RS Kanker Dharmais optimistis layanan eksekutif dapat memberikan nilai tambah dalam penyediaan layanan kanker yang cepat, nyaman, dan berkualitas bagi masyarakat.
Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS menjelaskan bahwa pembangunan Gedung Cendana merupakan sebuah perjalanan panjang yang penuh dinamika, sekaligus bentuk komitmen rumah sakit dalam meningkatkan layanan kanker kepada masyarakat. Sejak awal pembangunan 2–3 tahun lalu, perencanaan fungsi Gedung Cendana telah beberapa kali mengalami penyesuaian mengikuti perkembangan kebutuhan layanan kesehatan nasional.
“Awalnya gedung ini didedikasi untuk keperluan penelitian dan pendidikan, namun kemudian disesuaikan menjadi layanan kesehatan ibu dan anak karena relevansi dengan tingginya angka kematian ibu dan anak serta prevalensi kanker seperti kanker payudara, serviks, paru, kolorektal, dan kanker anak (Leukimia),” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu dan tantangan pembiayaan pelayanan pasien JKN, RS Kanker Dharmais melihat perlunya menjadikan Gedung Cendana sebagai layanan eksekutif yang dapat memperkuat kemandirian finansial rumah sakit, seperti yang dilakukan beberapa rumah sakit pusat lainnya.
Pengembangan ini juga akan selalu menekankan pentingnya menciptakan value atau nilai yang nyata dan dirasakan oleh seluruh pihak yang terlibat. Nilai ini mencakup pengalaman dan manfaat yang diterima tidak hanya oleh pasien, tetapi juga oleh dokter, tenaga kesehatan, pegawai, dan seluruh mitra strategis.
Terdapat sejumlah keunggulan yang menjadi pembeda utama dalam layanan kanker di Indonesia, seperti kekuatan sumber daya manusia, dengan jajaran dokter spesialis onkologi dari 13 departemen yang saling bersinergi. Rumah sakit ini pun idukung oleh peralatan medis kanker yang canggih dan mutakhir, serta pendekatan layanan yang komprehensif, mulai dari deteksi dini, diagnosis, pengobatan, hingga layanan paliatif.
Salah satu keunggulan strategis lainnya adalah penerapan sistem Multidisciplinary Team (MDT) yang terintegrasi dan aktif. Dalam sistem ini, para dokter dari berbagai bidang spesialisasi bekerja secara kolaboratif dalam satu tim untuk merumuskan rencana perawatan yang paling tepat bagi pasien, bukan sekadar berkonsultasi secara terpisah.
Lebih dari sekadar pendekatan sementara, MDT telah menjadi bagian dari business as usual di RS Kanker Dharmais. Sistem ini diterapkan secara konsisten, khususnya dalam menangani kasus-kasus kanker yang kompleks, guna memastikan keputusan klinis yang akurat dan pengobatan yang menyeluruh.
Dengan keunggulan ini, RS Kanker Dharmais menegaskan posisinya sebagai pelopor layanan kanker berbasis kolaborasi multidisiplin di Indonesia, berorientasi pada kualitas hasil klinis sekaligus meningkatkan pengalaman pasien secara holistik.Soeko menambahkan keberhasilan pembangunan hingga operasional awal Gedung Cendana tak lepas dari pertolongan Tuhan YME dan kerja keras tim yang terlibat sejak awal. Ia juga mengajak seluruh civitas hospitalia untuk terus berkolaborasi, menjaga semangat, dan menyempurnakan pelayanan, agar Gedung Cendana dapat menjadi bagian penting dalam transformasi layanan kanker nasional.
“Gedung ini sudah jadi. Tantangan ke depan adalah memastikan gedung ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutup dr. Soeko.
Leave a Comment