Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional melakukan kegiatan skrining HPV DNA di Provinsi Papua Barat Daya, khususnya Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat. Wilayah ini menjadi salah satu lokasi pilot project skrining kanker leher rahim berbasis populasi selain Jakarta Barat, Kota Depok dan Kabupaten Lebak.

Pelaksanaan kegiatan Skrining Kanker Leher Rahim Berbasis Populasi di Papua Barat Daya diawali dengan acara kick-off skrining yang dipimpin oleh Ibu Ketua PKK Provinsi Papua Barat Daya pada 22 Maret 2025 lalu. Kegiatan ini didukung oleh Dinas Kesehatan, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan rumah sakit daerah (RSUD) setempat.

Kegiatan skrining kemudian dipromosikan dan dilaksanakan secara masif oleh tim dari RSUD, Dinas Kesehatan, serta organisasi profesi, sehingga dalam waktu satu bulan berhasil menjangkau lebih dari 1.000 wanita berusia 30–69 tahun. Hingga saat ini, kegiatan promosi dan skrining masih terus berlangsung oleh tim pelaksana di wilayah Papua Barat Daya.

Sesuai dengan amanah Rancangan Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim, setiap hasil skrining yang positif harus ditindaklanjuti secara tepat, cepat, dan menyeluruh. Untuk mendukung hal tersebut, tim dari RS Kanker Dharmais yang terdiri dari tiga dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan onkologi, dua dokter umum, dan satu bidan melakukan kunjungan kerja ke Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, pada 7–11 Mei 2025.

Kegiatan yang dilakukan mencakup workshop secara hybrid dari Jakarta untuk tenaga kesehatan di wilayah Sorong dan Raja Ampat. Selanjutnya, dilakukan pelatihan praktik langsung (hands-on training) di RSUD Sele Be Solu, Kota Sorong, serta pendampingan tatalaksana kasus dengan hasil skrining HPV DNA positif. Kegiatan pendampingan tatalaksana ini juga kemudian dilanjutkan di RSUD Kabupaten Raja Ampat. Pendampingan ini bertujuan agar setiap temuan positif nantinya dapat ditangani secara mandiri oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di RSUD Sele Be Solu dan RSUD Kabupaten Sorong. Pelatihan di RSUD Sele Be Solu turut disaksikan langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Papua.

Skrining HPV DNA merupakan salah satu upaya pencegahan dan deteksi dini kanker leher rahim. Pemeriksaan ini merupakan hak setiap wanita berusia 30–69 tahun sebagai bagian dari layanan kesehatan preventif. Jika hasil skrining menunjukkan HPV positif, hal tersebut belum tentu berarti adanya kanker. Namun, temuan tersebut perlu ditindaklanjuti, karena dengan penanganan yang tepat dan cepat, risiko berkembangnya menjadi kanker leher rahim dapat dicegah.

Melalui kegiatan ini, RS Kanker Dharmais turut berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di daerah serta memperluas akses deteksi dini kanker serviks bagi masyarakat. Deteksi dini sangat penting agar kanker dapat ditemukan sejak tahap awal, sehingga penanganannya bisa dilakukan lebih cepat dan tepat, serta meningkatkan peluang kesembuhan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk melakukan pemeriksaan secara berkala sebagai langkah pencegahan.

Sebelumnya, RS Kanker Dharmais juga telah menyediakan layanan deteksi dini untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks (leher rahim) dan kanker ovarium. Layanan ini didukung oleh teknologi canggih dan tim medis yang berpengalaman untuk membantu masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya sejak dini.

Masyarakat yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai layanan deteksi dini kanker di RS Kanker Dharmais dapat menghubungi layanan informasi di (021) 5681570 atau melalui WhatsApp di 0812 5888 2246.

Share:

Tags: Skrining HPV DNA

Leave a Comment