Kementerian Kesehatan dan Pusat Kanker Nasional Rumah Sakit Kanker Dharmais, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Jakarta, mengadakan penyuluhan kesehatan secara luring dan daring (hybrid) tentang skrining dan deteksi dini kanker untuk memperingati Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) 2025 yang mengusung tema “United by Unique”. Acara ini berlangsung di Bale Gede, Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada hari Selasa, 4 Februari 2025.
Menurut data dari Pusat Observasi Global (Globocan), pada tahun 2022, terdapat lebih dari 408.661 kasus kanker baru dan hampir 242.099 kematian di Indonesia. Jika tidak ada upaya pencegahan yang lebih baik, beban kanker diprediksi akan meningkat hingga lebih dari 70% yang tentu akan membebani sistem kesehatan masyarakat dan komunitas.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D mengatakan ada harapan besar dalam upaya melawan kanker, bahkan telah terbukti hingga 50% kasus kanker dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain pencegahan, deteksi dini juga sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Jika kanker terdeteksi pada stadium awal, pengobatan memiliki tingkat keberhasilan yang jauh lebih tinggi dan bisa menyembuhkan pasien sepenuhnya.
“Oleh karena itu, pemeriksaan kanker secara berkala menjadi langkah yang sangat penting dalam menjaga kesehatan saat ini”, kata Prof. Dante.
Pemerintah berusaha memperkuat penanggulangan kanker dengan lebih fokus dan terarah melalui peluncuran Rencana Aksi Nasional Kanker 2024-2034. Selain itu, pemerintah juga mengembangkan jejaring pengampuan kanker, dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai pusat kanker nasional yang berperan sebagai pengampu nasional. Langkah ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan angka keberhasilan pengobatan kanker di Indonesia.
Prof. Dante menjelaskan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini, pemerintah juga akan mengadakan program pemeriksaan kesehatan gratis dalam rangka memperingati hari ulang tahun masyarakat. Program ini bertujuan untuk melakukan skrining kesehatan, termasuk deteksi dini untuk 4 jenis kanker prioritas, yaitu kanker leher rahim, kanker payudara, kanker usus, dan kanker paru, serta kanker pada anak.
“Semoga melalui deteksi dini kanker mendapatkan peluang perawatan yang lebih efektif, serta memperbesar harapan hidup pasien”, jelasnya.
Hari Kanker Sedunia bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga ajakan untuk bertindak, menurut Prof. Dante. Setiap individu, komunitas, dan pemerintah memiliki peran penting dalam memerangi kanker. Dengan melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan dan memberikan akses yang lebih luas terhadap layanan kesehatan, hal ini dapat membantu mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker.
Direktur Utama RSK Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS menyampaikan bahwa pelayanan kanker sebenarnya mencakup 7 program yang perlu diperhatikan, yaitu promotif dan preventif, skrining dan deteksi dini, diagnosis dan tatalaksana, rehabilitasi dan terapi suportif, paliatif dan manajemen nyeri, registrasi kanker, pendidikan dan pelatihan terkait kanker.
“Saya melihat di puskesmas kramat jati sudah disiapkan kegiatan skrining untuk HPV, kemudian konsultasi paliatif, dan juga berhenti merokok”, terangnya.
dr. Soeko menuturkan Puskesmas menjadi tempat utama dalam menjalankan program promotif, preventif, dan deteksi dini atau skrining kanker. Ke depannya, diharapkan rumah sakit regional dapat lebih berkolaborasi dengan Puskesmas untuk menggerakkan kegiatan ini di wilayah sekitar. Meskipun rumah sakit juga terlibat dalam kegiatan tersebut, tetapi untuk komunitas yang lebih dekat dengan pasien, seperti keluarga atau kerabat. Puskesmas justru yang memiliki peran penting dalam menjangkau komunitas yang lebih luas, karena mereka yang memiliki akses langsung ke masyarakat di wilayahnya.
“Mudah-mudahan dengan awareness ini, juga menambah warna baru dari kegiatan program kanker kedepan, sehingga masayarakat bisa mendapatkan manfaat yang lebih dari program-program kanker yang sedang diupayakan oleh Kementerian Kesehatan dan Insan Kesehatan di Indonesia”, tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M mengatakan dalam upaya pencegahan kanker, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta memiliki program perlindungan khusus berupa vaksinasi HPV yang diberikan kepada anak-anak usia 11-12 tahun, atau dilakukan bersamaan dengan bulan imunisasi anak sekolah untuk kelas 5 dan 6, khusus untuk anak perempuan.
Selain itu, Fasilitas kesehatan di Jakarta terus berkomitmen dalam pengendalian kanker, dengan 44 Puskesmas dan 292 Puskesmas kelurahan yang semuanya telah memiliki program skrining dan deteksi dini kanker.
“Mencegah penyakit kanker tidak harus terlebih dahulu menunggu menjadi sakit, gaya hidup sehat, pemeriksan rutin, serta vaksinasi bisa melindungi kita dan keluarga dari ancaman penyakit kanker”, katanya.
drg. Ani mengungkapkan dalam acara penyuluhan ini diikuti dari berbagai perwakilan dan kelompok masyarakat, pelajar, kader kesehatan, dan berbagai instansi yang memiliki komitmen dan perhatian besar terhadap penyakit kanker.
“Saya sangat berharap semua pihak dapat berkolaborasi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan kita bersama, United by Unique”, tutupnya.
Dalam penyuluhan tersebut, membahas tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara. Materi ini disampaikan oleh dr. Martha Roida Manurung, yang menjelaskan secara khusus mengenai cara melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) secara rutin. Tujuannya untuk membantu masyarakat lebih cepat mengenali perubahan atau tanda-tanda mencurigakan pada payudara, seperti benjolan atau perubahan bentuk. Selain itu, penyuluhan tentang Skrining Kanker Paru oleh dr. Mariska T.G. Pangaribuan, Sp.P(K), yang menjelaskan faktor risiko kanker paru serta pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan peluang pengobatan yang efektif dan meningkatkan harapan hidup.
Disamping penyuluhan, Rumah Sakit Kanker Dharmais bersama Puskesmas Kecamatan Kramat Jati juga mengadakan pemeriksaan skrining kanker serviks dengan HPV DNA secara Gratis yang bertujuan untuk mendeteksi adanya infeksi virus HPV (Human Papillomavirus) yang berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks, sehingga penanganannya dapat dilakukan lebih cepat.
Leave a Comment