Pusat Kanker Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSK Dharmais) dalam menyambut tahun 2025 menggelar acara Town Hall Meeting Transformasi Kesehatan yang bertajuk “2025 Glow Up” dan menjadi momen penting untuk internalisasi penerapan transformasi kesehatan kepada seluruh pegawai, pada Jumat (17/01/2025) di Auditorium Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak RSK Dharmais, Jakarta.
Anggota Dewan Pengawas RSK Dharmais, Dr. Bambang Widianto, M.A mengatakan bahwa kegiatan Town Hall adalah cara yang baik untuk berkomunikasi dan menyampaikan ide atau gagasan yang baru dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Town Hall itu, kita menyampaikan gagasan-gagasan yang baru, ide-ide baru terkait bagaimana kita bisa lebih melayani masyarakat dengan lebih baik,” kata Dr. Bambang.
Perubahan budaya kerja di Kementerian Kesehatan adalah hal penting dalam transformasi internal untuk mendukung 6 pilar transformasi kesehatan. Perubahan ini dibangun berdasarkan visi core values BerAKHLAK, yang sesuai dengan panduan dari Kemenpan-RB, yang mencakup Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Dr. Bambang menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan memfokuskan pada tiga hal dalam budaya kerja baru berdasarkan core values tersebut. Pertama, eksekusi yang efektif, yaitu melakukan pekerjaan dengan cara yang cerdas dan efisien, serta memanfaatkan sumber daya secara optimal untuk mencapai hasil terbaik.
Kedua, cara kerja baru, yaitu berpikir dan bekerja secara inovatif dan kolaboratif untuk mencapai tujuan. Cara kerja baru ini muncul ketika ada suasana yang mendukung kreativitas, seperti dalam kegiatan Town Hall.
Ketiga, layanan yang unggul (service excellent), terutama di rumah sakit, karena pembangunan kesehatan harus berfokus pada pelayanan yang berkualitas, dengan sikap empati dan mengutamakan kepentingan pelayanan masyarakat.
“Kementerian Kesehatan memiliki panduan perubahan budaya kerja yang diluncurkan oleh Menteri Kesehatan pada Februari tahun lalu. Target di tahun pertama adalah sosialisasi program budaya kerja agar dapat diketahui bersama. Sementara di tahun 2025 ini, fokusnya akan lebih pada implementasi program budaya kerja berdasarkan visi Ber-Akhlak,” ujarnya.
Dr. Bambang berharap pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di Rumah Sakit Kanker Dharmais, dapat terus ditingkatkan. Dengan dukungan modalitas yang sangat baik, seperti tenaga kesehatan dan medis yang berkualitas, peralatan canggih, serta gedung yang megah, diharapkan pasien yang biasanya berobat ke luar negeri akan lebih memilih berobat di dalam negeri, terutama di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
“Karena temanya glow up, kita harus benar-benar 'glow up' dengan senyum ramah dari lobby, saat bertemu dokter, hingga selama perawatan. Semua itu akan memberikan pelayanan yang lebih baik,” tambahnya.
Direktur Utama RSK Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS mengatakan dalam rencana kerja tahun 2025 tidak terlepas dari roadmap RSK Dharmais 25 tahun yang selama ini berjalan on the right track sesuai perencanaan 25 tahun yang sudah ditetapkan sebelumnya.
“Kita lihat di 2020-2024, RSK Dharmais menjadi Pusat Kanker Nasional, Pusat Pendidikan RS Jejaring Kanker juga sudah, Pusat Data dan Penelitian Kanker, dan kita juga sudah menjadi pengampu jejaring rumah sakit di Indonesia. Nah, ini ada benang merah yang ternyata sudah kita lakukan bersama-sama,” ungkap dr. Soeko.
Pada tahun 2025 – 2029, RSK Dharmais akan berupaya untuk menjadi Rumah Sakit sebagai Pusat Kanker Nasional bertaraf Asia dengan unggulan precision treatment yang tumbuh berkelanjutan, sejalan dengan cita-cita para pendiri RSK Dharmais untuk mewujudkan layanan pengobatan presisi.
Lebih lanjut, dr. Soeko menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan mengharapkan rumah sakit vertikal untuk menjadi penyedia layanan terbaik di level Asia. Oleh karena itu, RSK Dharmais akan mengambil langkah strategis, antara lain perbaikan pengalaman pasien, peningkatan kualitas pemberi layanan, peningkatan mutu layanan klinis, peningkatan tata kelola RS, layanan unggulan, dan pasien non BPJS. Selain itu, strategi dan transformasi RSK Dharmais lainnya adalah pengampu nasional dan pengembangan riset.
“Jadi, di RSK Dharmais ini dalam menetapkan kegiatannya, kita diarahkan oleh Kementerian Kesehatan, diarahkan oleh Dewan Pengawas, dan kita juga memperhatikan cita-cita dari Founding father sebelumnya,” jelasnya.
Dahulu, pengobatan kanker konvesional dikenal melalui tiga pendekatan utama, yaitu terapi bedah (surgical therapy), terapi radiasi (radiation therapy), dan kemoterapi (chemotherapy). Namun, saat ini terdapat dua tambahan metode, yaitu imunoterapi (immunotherapy) dan terapi target molekuler (molecular target). Kedua pendekatan ini akan menjadi fokus utama yang akan diperkuat oleh RSK Dharmais ke depannya, mengingat tren serupa juga dilakukan di tingkat internasional.
“Ini menggambarkan latar belakang RSK Dharmais kedepannya bedasarkan pesan dan nasihat dari Prof. Siti Boedina,” terang dr. Soeko.
Sementara itu, nasihat dari Prof. Samsuridjal Djauzi, salah satu Founding father RSK Dharmais, adalah untuk meningkatkan porsi layanan swasta guna meningkatkan pendapatan rumah sakit, serta menentukan layanan unggulan sebagai daya tarik utama, seperti Imunoterapi dan targeted terapi, Home Care/layanan Care giver, Meningkatkan layanan Navigator, Farmasi, Pemeriksaan penunjang, Gizi, dan lainnya.
"Founding father kita mungkin tidak pernah membahas hal ini dengan Menteri Kesehatan sebelumnya, tetapi mereka memiliki cita-cita dan ide yang sejalan dengan apa yang akan kita kerjakan. Ada benang merah di sini," katanya.
Untuk menjadi 2025 Glow Up, menurut dr. Soeko, RSK Dharmais harus fokus pada optimalisasi pendapatan melalui inovasi dalam pengembangan layanan medis, peningkatan porsi layanan non-BPJS, dan optimalisasi kerjasama dengan asuransi serta perusahaan. Selain itu, akan ada upaya efisiensi belanja BLU dengan mengurangi beban operasional dan beban farmasi, serta meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Pada acara Town Hall Meeting Transformasi Kesehatan RSK Dharmais, dr. Soeko menyambut baik kedatangan dokter-dokter dan perawat baru di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras, profesionalisme, dan inovasi yang ditunjukkan oleh seluruh civitas Rumah Sakit Kanker Dharmais, terutama terkait kinerja keuangan yang baik di tahun 2024.
Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat, Pusat Kanker Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais
Leave a Comment