Dalam upaya meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan onkologi dan penelitian ilmiah, Pusat Kanker Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSK Dharmais) menjalin kemitraan dengan Business Sweden Support Office AB melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Collaboration In Capacity Building And Sharing Expertise Program Cancer Care pada acara Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) Healthcare Conference 2024, yang berlangsung pada hari Selasa, 2 Desember, di Jakarta.

Sejak awal tahun 2023, Team Sweden bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memulai dan meluncurkan upaya kolaboratif untuk mengembangkan platform layanan kesehatan bernama “SISP Healthcare”. Platform ini menjadi wadah bagi kedua negara untuk bekerja sama dalam berbagi pengetahuan, teknologi, dan pengalaman dalam lima bidang utama, yaitu perawatan kanker, perawatan darurat kritis, perawatan diabetes, kesehatan ibu dan anak, serta digitalisasi layanan kesehatan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menyatakan bahwa program SISP ini telah menghasilkan berbagai inisiatif strategis, salah satunya pengembangan pusat radioterapi berbasis teknologi MR-Linac. 

“Pada program ini, diharapkan adanya upaya pengembangan layanan radioterapi atau MR-Linac yang lebih canggih yang dapat mendorong kami untuk melakukan lebih banyak hal, tidak hanya pada terapi kanker,” katanya.

Menurut Kunta, melalui Program SISP, terjalin kerjasama yang kuat dalam mendukung visi nasional Indonesia dan mempercepat program prioritas Presiden Republik Indonesia. Hal ini dapat membawa kemajuan signifikan menuju kesehatan berkelanjutan bagi semua, khususnya dalam misi keempat yang fokus pada penguatan sumber daya manusia di bidang kesehatan. 

“Kolaborasi ini bukan hanya tentang program hari ini, tetapi juga investasi untuk masa depan kesehatan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

Kunta berharap program Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) ini dapat mengoptimalkan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh Swedia, serta memanfaatkan potensi yang ada untuk menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik di masa depan, khususnya di bidang kesehatan.

“Saya juga menyambut baik penandatanganan MOU antara Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Business Sweden, yang diharapkan menjadi langkah awal menuju pengembangan pusat kanker unggulan di masa depan,” ujarnya.

Penandatangan MoU Collaboration In Capacity Building And Sharing Expertise Program Cancer Care antara RSK Dharmais dan Business Sweden dilakukan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS dengan Trade Commissioner of Sweden to Indonesia, Erik Odar. 

MoU ini memiliki beberapa potensi kerjasama antara Rumah Sakit Kanker Dharmais, Team Sweden, dan organisasi atau perusahaan Swedia yang mencakup berbagai hal, seperti belajar dan mengajar termasuk pengembangan program untuk publikasi akademik, pertukaran siswa, penelitian bersama, proyek percontohan, proof of concept, atau proyek percobaan, berbagi pengalaman tentang metode pengajaran dan pelatihan inovatif, menyelenggarakan simposium, lokakarya, dan konferensi bersama, serta kesempatan untuk pengembangan dan pertukaran tenaga ahli.

Sementara itu, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Daniel Blockert, menekankan komitmen Swedia untuk mendukung transformasi kesehatan di Indonesia melalui transfer teknologi, pelatihan tenaga kesehatan, dan inisiatif inovatif lainnya.

“Konferensi ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan kedua negara dan memastikan keberlanjutan program SISP pada masa mendatang,” tambahnya.

Swedia dan Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1950, yang mendorong kerja sama di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Kedua negara telah lama bertukar ide, pengetahuan, dan teknologi, menciptakan hubungan bisnis yang kuat. Saat ini, kedua negara memiliki minat yang besar untuk mengembangkan sistem perawatan kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

Berita ini disiarkan oleh Tim Kerja Hukum dan Hubungan Masyarakat, Pusat Kanker Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais