KANKER USUS BESAR
Pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel abnormal [...] yang dapat mengakibatkan kematian “ (American Cancer Society, 2002)
a. PENGERTIAN
Deteksi dini kanker ialah usaha untuk menemukan adanya tumor secara dini, yaitu :
- kanker yang belum lama tumbuh,
- masih kecil, masih lokal,
- masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti.
- 30 % Kanker dapat dicegah.
b. SASARAN
- Orang yang sehat
- Asimptomatik
- Resiko tinggi mendapat kanker
c. TUJUAN DETEKSI DINI
Menemukan adanya kanker secara dini, yaitu kanker yang
masih dapat disembuhkan, untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas akibat kanker.
d. MENGAPA PERLU DETEKSI DINI?
1. Perjalanan penyakit kanker umumnya mulai dari kanker in situ atau kanker lokal dalam taraf seluler atau organ.Fase kanker lokal umumnya cukup lama sebelum mengadakan invasi keluar organ atau sebelum mengadakan metastasis.
2. Banyak kasus kanker yang timbul dari tumor jinak atau lesi prakanker yang telah lama
ada.
e. FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN
1. FAKTOR PENDERITA
- Merasa sehat / tidak sakit
- Kurang memperhatikan diri sendiri
- Tidak mengerti atau kurang menyadari akan bahaya kanker
- Ada rasa takut
- Tidak mempunyai biaya
- Keluarga tidak mengizinkan ke dokter , dll
2. FAKTOR DOKTER
- Keluhan penderita dianggap disebabkan oleh penyakit non kanker.
- Enggan mengadakan konsultasi atau merujuk penderita.
- Belum “cancer minded”, yaitu berpikir kearah kanker.
3. FAKTOR RUMAH SAKIT
- Kurang tempat pemondokan di rumah sakit.
- Kurang sarana diagnostik dan terapi.
- Kurang tenaga ahli.
- Anemia, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.
f. CARA DETEKSI DINI
- Penyuluhan Kanker pada masyarakat
- Pendidikan Kanker pada medis dan paramedis
- Skrining Kanker
g. KANKER KOLOREKTAL
Usus besar terdiri dari kolon dan rektum
Fungsi utama usus besar adalah untuk mengubah feses yang masih likuid, menjadi lebih padat.
1. Gejala dan Tanda
- Diare, Konstipasi Persisten, Darah pada feses,nyeri ,
Nyeri perut,lemah& lemas.
- Anemia, perununan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.
2. Diagnostik dan Penunjang
Tes Darah CBC, Liver Function, CEA Test)
Tes Feses :FOBT, M2PK
Biopsi : Anuskopi /Kolonoskopi
Imaging :Chest X-Ray (Metastasis Paru, USG (metastasis hati), CT-Scan / MRI, PET-Scan
3.Faktor Resiko Kanker
- Polip di daerah usus besar yang merupakan lesi pra-kanker, 10% polip mempunyai kemungkinan menjadi karsinoma (ganas), Umur, Inflammatory bowel disease (IBD)
- Makanan tinggi lemak jenuh (daging merah)
- Riwayat kanker pada keluarga
- Obesitas
- Merokok
- Ras (Orang berkulit hitam cenderung memiliki kemungkinan terkena yang lebih tinggi)
- Di dunia, kanker kolorektal merupakan penyebab kematian no 4
4.Deteksi Dini Kanker Kolorektal
- Kanker kolorektal dapat dicegah melalui pemeriksaan (screening) berkala, dan pengangkatan
polip jika ditemukan. Diagnosis awal berarti meningkatkan kemungkinan kesuksesan terapi.
- Pemeriksaan berkala (Screening) sebaiknya dimulai pada umur 50 tahun (45 tahun pada orang kulit hitam), atau lebih cepat jika mempunyai riwayat kanker kolorektal pada keluarga atau pernah terdiagnosis IBD (Inflammatory Bowel Disease)
6.Tes untuk mendeteksi kanker kolon
- Pemeriksaan Colok Dubur/Digital rectal examination (DRE) , di indikasikan jika seseorang mengalami BAB berdarah,untuk membedakan wasir(lunak), dan kanker (keras). Dapat digunakan sebagai pemeriksaan skrining awal. Kurang lebih 75 % karsinoma rektum dapat dipalpasi pada pemeriksaan rektal pemeriksaan digital akan mengenali tumor yang terletak sekitar 10 cm dari rektum, tumor akan teraba keras dan menggaung.
- Kolonoskopi (untuk mendeteksi kelainan pada usus besar ) & sigmoidoskopi
- Double contrast barium enema
- Stool test (pemeriksaan darah samar pada feses)
Keempat tes tersebut efektif untuk mendeteksi kanker stadium dini, sehingga
pengobatan akan lebih memberikan manfaat.
Sebagian besar pasien terlambat terdiagnosis sehingga lebih sulit untuk diobati dan
harapan hidup menjadi lebih sedikit. Angka harapan hidup pasien kanker kolorektal bergantung pada stadium pada saat kanker tersebut terdiagnosis.
referensi:Dr Fajar Firsyada, SpB, KBD
Leave a Comment