Kanker Leher Rahim

Kanker leher Rahim adalah keganasan yang terjadi pada leher Rahim (serviks). Leher Rahim merupakan bagian terendah dari Rahim yang menonjol ke puncak liang (vagina).

Gejala

Pada tahap pra-kanker , sering tidak menimbulkan gejala. Pada tahap selanjutnya, kanker dapat menimbulkan gejala berupa :

1.Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina

2.Pendarahan di luar siklus haid

3.Pendarahan sesudah melakukan senggama

4.Timbul kembali haid setelah menopause (mati haid)

Kanker leher Rahim yang ditemukan pada stadium dini dapat disembuhkan dengan sempurna bila ditangani dengan cepat dan tepat.

Faktor Risiko

Sampai saat ini penyebab pasti kanker leher Rahim belum diketahui. Tetap diduga bahwa virus HPV (Human Papiloma Virus) memegang peranan penting atas kejadian kanker leher Rahim. Inveksi virus ini terdeteksi pada 99,7% kasus kanker leher Rahim. Ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko untuk terkena kanker leher Rahim, yaitu :



 

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim adalah dengan melakukan pemeriksaan Pap Smear

Merupakan suatu prosedur pemeriksaan yang sederhana, tidak membutuhkan waktu yang lama, tidak menimbulkan rasa sakit dan biayanya terjangkau. Dilakukan oleh dokter dan bidan yang telah terlatih. Sampel dari mulut Rahim dengan menggunakan spatula. Setelah dibuat apusan diatas gelas objek, sampel diperiksa dibawah mikrosop

Pap Smear Modern (Cell Prep)

Pemeriksaan cell prep merupakan suatu prosedur pemeriksaan yang prosedur pengambilan sampelnya sama dengan Pap Smear Konvensional. Jika pada pap smear konvensional, sampel dibuat apusan diatas gelas objek, pada Cell Prep sampel dimasukkan kedalam cairan khusus sehingga memudahkan pemeriksaan Patologi Anatomi. Pada metode Cell Prep, sampel dapat digunakan untuk pemeriksaan HPV Genotyping.

Apa yang harus dilakukan setelah Pap Smear?

Hasil pemeriksaan pap smear akan diketahui dalam waktu 1 minggu. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya sel-sel yang tidak normal, maka harus segera dilakukan pemeriksaan/tindakan lebih lanjut oleh dokter ahli kandungan.


Sumber: brosur informasi RSKD


Share:

Tags:

Leave a Comment