dr. Muhammad Yusuf, SpOG
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel kanker di mulut rahim yaitu leher rahim bagian bawah. Pada sebagian besar kasus kanker serviks, penyebabnya adalah Human Papillomavirus (HPV). Oleh karena itu, vaksin HPV dapat dengan efektif melindungi Anda dari infeksi virus ini.hal ini yang kadang sering membuat terlambat mengetahuinya.
HPV mudah ditularkan dimana HPV adalah virus yang umum bagi perempuan, HPV bisa ditularkan melalui Skin-To-Skin Genital Contact tanpa penetrasi seksual. Alat kontrapsepsi seperti kondom tidak sepenuhnya melindungi perempuan dari infeksi HPV, dimana Perempuan yang aktif secara seksual berisiko terinfeksi HPV penyebab kanker.
Sistem kekebalan tubuh wanita biasanya dapat melawan virus. Meski demikian, sistem kekebalan pada beberapa wanita tidak melawan virus tersebut, dan malah menyebabkan sel sehat berubah menjadi sel kanker. Pada tahap awal kanker serviks, tidak ada ciri-ciri atau gejala pada penyakit ini. Pertumbuhan kanker serviks biasanya lambat, sehingga peluang untuk mendeteksi secara dini dan pengobatan pada tahap awal penyakit cukup tinggi. Oleh karena itu, tes deteksi dini secara reguler penting untuk dilakukan wanita yang memiliki risiko. Contoh tes deteksi dini yang mudah dilakukan adalah Pap Smear.
Kanker serviks bermula saat sel yang sehat yang berada di mulut rahim mengalami perubahan dan bermutasi menjadi sel-sel abnormal. Sel-sel tersebut menjadi abnormal, mengalami pertumbuhan tidak teratur yang menyebabkan sel-sel sehat mati. Sel-sel tersebut menumpuk menjadi tumor dan dapat menyebar ke organ atau jaringan lain. Penyebab kanker ini masih belum jelas. Meski demikian, Human Papillomavirus (HPV) dipercaya menjadi salah satu penyebab utamanya. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap kanker serviks yaitu:
sering berganti pasangan seksual, terlalu dini dalam berhubungan seksual, terkena infeksi penyakit menular seksual, lemahnya sistem kekebalan tubuh, merokok, adanya riwayat kanker serviks dalam keluarga
Deteksi dini kanker bisa membuat penderitanya berpotensi untuk mendapatkan keberhasilan terapi dan tingkat kesembuhan lebih tinggi serta memiliki usia lebih panjang. Dokter akan menyarankan Deteksi dini bisa dilakukan mulai usia 21 tahun. Beberapa pemeriksaan yang dianjurkan adalah:
•Pap smear
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari vagina menggunakan spekulum, selanjutnya dokter mengambil sel-sel dari leher rahim lalu akan, pengujian di laboratorium akan dapat mendeteksi gejala dan kelainan. Tes ini dapat melihat sel-sel kanker di leher rahim dan perubahan yang mengarah pada kanker serviks. Pap smear dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 tahun pada wanita berusia 21-29 tahun.
•Tes HPV DNA
Tes pemeriksaan ini dengan mengumpulkan sel dari leher rahim untuk diuji dan mencari keberadaan dari Human Papilloma Virus (HPV). Prosedur yang dilakukan sama seperti pap smear. Sebab, hal ini sangat berpotensi mengakibatkan kanker serviks. Biasanya perempuan berusia 30 tahun menyukai dan nyaman dengan pemeriksaan ini
Dalam proses pemeriksaan wanita dapat juga menambah dengan menjalani pemeriksaan menyeluruh dengan menggunakan alat pembesar khusus, yaitu kolposkopi, untuk memeriksa sel-sel abnormal. Saat menggunakan kolposkopi, dokter juga akan mengambil sel-sel untuk diuji di laboratorium. Pengambilan sampel sel ini disebut biopsi, dan memiliki beberapa jenis berikut ini.
•Punch Biopsy
Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat untuk mengambil sampel jaringan dari serviks
•Kuretase endoserviks
Pemeriksaan ini dijalankan dengan menggunakan alat berbentuk sendok untuk mengambil sampel jaringan dari serviks
•Loop Electrosurgical Excision Procedure
Tes ini menggunakan kawat dengan tegangan listrik rendah untuk mengambil sampel jaringan. Pasien memerlukan pembiusan sebelum menjalani tes ini.
•Biopsi kerucut
Tes ini berfungsi untuk mendapatkan sampel lapisan sel serviks yang lebih dalam. Pemeriksaan ini harus dilakukan di rumah sakit karena membutuhkan tindakan anestesi.
•Tes Pencitraan
Pemeriksaan ini umumnya digunakan untuk membantu mendiagnosis indikasi kanker serviks, serta mengetahui sejauh mana penyebaran sel kanker. Beberapa tes pencitraan yang mungkin disarankan dokter yaitu X-ray, computerized tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI) dan positron emission tomography (PET).
Tingkatan penyebaran untuk kanker serviks terbagi menjadi empat yaitu:
•Stadium I
Kanker belum menyebar dan masih berada di sekitar serviks.
Kemungkinan sudah ada penyebaran ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
•Stadium II
Kanker berada di bagian serviks dan menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.
•Stadium III
Kanker menyebar ke bagian bawah vagina dan dinding samping panggul, dan saluran kemih
•Stadium IV
Kanker menyebar ke organ tubuh lain yang terdekat, seperti kandung kemih, paru-paru, usus, tulang dsb.
.Dampak Kanker Serviks
Pengaruh pada perawatan, pendidikan anak, dan suasana kehidupan keluarga, terjadi di puncak usia produktif perempuan yaitu 30-50 tahun, Gangguan Kualitas Hidup : psikis, fisik, dan kesehatan seksual serta dampak sosial dan ekonomi (finansial). Kebanyakan kanker Serviks yang terdiagnosis pada stadium lanjut dapat mengakibatkan kerugian bagi organ tubuh di sekitarnya dan dapat menyebabkan kematian.
Dampak Menunda Pencegahan
Setiap perempuan berisiko terinfeksi HPV penyebab kanker serviks sepanjang masa hidupnya, tanpa memandang usia dan bagaimana gaya hidupnya.
Menunda vaksinasi berarti menempatkan diri berisiko terkena infeksi HPV 16 & 18 dan menunda kesempatan perlindungan yang dapat diberikan oleh vaksin.
Leave a Comment