Oleh: Septiawati ,Bagian Penelitian dan Pengembangan
Akhir-akhir ini kita sering mendapat kabar bahwa adanya selebriti, keluarga selebriti, hingga pejabat, yang usianya masih anak-anak hingga dewasa atau bahkan dilingkungan sekitar kita yang terkena kanker. Dengan demikian, kanker tidak mengenal siapa dan golongan usia. Namun biasanya kanker banyak terjadi di usia diatas 40 tahun.
Berdasarkan estimasi data kanker dunia, Globocan 2018 bahwa di Indonesia kanker terbanyak pada perempuan adalah payudara, leher rahim, indung telur, usus dan paru. Sedangkan, kanker paru, usus, hati, prostat dan nasofaring adalah kanker terbanyak pada laki-laki.
Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat cegah kanker dengan slogan Cerdik yang setiap hurufnya mempunyai makna yaitu; C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat cukup dan K= Kelola stress.
C=Cek kesehatan secara berkala, agar kita dapat mengetahui secara dini penyakit kanker. Penyakit kanker yang diketahui lebih awal dan penangannya segera mempunyai potensi untuk sembuhnya akan lebih besar dibandingkan kanker yang sudah parah ketika datang berobat. Bagi perempuan usia 30-50 tahun dapat melakukan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim di Puskesmas terdekat secara gratis dengan nama Periksa Payudara Klinis (SADANIS) yaitu pemeriksaan pada payudara oleh tenaga kesehatan (nakes) terlatih dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) yaitu pemeriksaan dengan mengusapkan cairan asam asetat pada leher rahim. Selain itu, dapat juga melakukan pemeriksaan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dengan menggunakan tangan sendiri untuk mengetahui ada kelainan (benjolan, cairan tidak normal, ukuran tidak sama, kulit mengkerut, dsb.) atau tidak di payudara, dapat dilakukan saat mandi atau ketika dikamar atau dimanapun yang dianggap nyaman untuk melakukan hal tersebut dalam keadaan tidak memakai baju. Cara SADARI dapat ditanyakan pada tenaga kesehatan di Puskesmas atau dapat mencari tahu di internet. Selain itu, bagi yang mempunyai keturunan (ayah, ibu, saudara kandung, nenek, kakek) terkena kanker, lebih dari satu anggota keluarga dan terjadi di usia muda kurang dari 35 tahun dapat lebih sadar untuk memeriksakan diri terhadap kemungkinan untuk terjadinya kanker dengan melakukan deteksi dini kanker. Kanker yang khususnya diturunkan melalui keturunan atau melalui jalur hormonal, seperti, payudara, indung telur, prostat, tiroid dan sebagainya. Seperti yang dilakukan artis Hollywood, Angelina Jolie yang mempunyai riwayat kanker dari Ibu, nenek dan tantenya, melakukan pemeriksaan dan juga pencegahan secara ekstrim dengan operasi pengangkatan kedua payudara dan rahimnya sebelum terkena kanker karena sudah dinyatakan sangat mungkin akan terkena kanker. Namun, hal ini tidak berarti, yang tidak memiliki riwayat kanker terhindar dari kanker, jika pola hidup dan lingkungannya tidak sehat.
E=Enyahkan asap rokok, Sebagaimana kita ketahui, rokok adalah pencetus berbagai macam penyakit dan banyak jenis kanker, seperti kanker paru, lidah, mulut, hidung, tenggorokan dan sebagainya. Saat ini, dimanapun kita dapat menemukan orang yang merokok, baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan laporan, Indonesia adalah negara tertinggi ketiga dengan perokok aktif terbanyak di dunia. Diperparah, banyaknya yang merokok sejalan dengan meningkatnya orang yang menghirup asap rokok. Selain itu, banyak anak Indonesia yang sudah merokok di usia muda bahkan sebelum 10 tahun. Seperti tidak dapat menghindar dari asap rokok, kita dapat melakukan hal-hal yang dapat mengurangi paparannya, yakni dengan memakai penutup mulut (masker) ketika diluar, menjauh dari yang merokok atau dapat juga mengkomunikasikan secara baik-baik ketika bersama dengan orang yang merokok untuk tidak merokok. Bagi perokok, segera berhenti, kalaupun bukan untuk diri sendiri, lakukan untuk orang-orang tersayang karena asapmu sangat berbahaya bagi dirimu dan yang menghirupnya.
R=Rajin aktifitas fisik, bagi ibu-ibu pastinya mudah untuk melakukan ini karena urusan rumah tangga mengharuskan ibu-ibu bergerak, seperti mencuci, memasak, menyapu, mengepel, belanja dan sebagainya. Bagi bapak-bapak dapat juga dengan melakukan cuci motor, mobil, berkebun, berternak, bermain dengan anak. Namun, kegiatan rutin itu semua dapat ditambahkan dengan gerakan yang lebih memacu kerja jantung, seperti jalan kaki santai 10.000 langkah, jogging, bersepeda, senam aerobik lebih menyenangkan ketika dilakukan bersama-sama, dan lakukan itu selama 30 menit setiap hari.
D=Diet sehat dengan kalori seimbang, Selain rutin berolahraga haruslah diimbangi dengan asupan nutrisi yang seimbang. Dalam satu piring sekali makan disarankan terdiri dari asupan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral seimbang dengan komposisi yang disarankan setengah piring diisi sayuran (2/3) dan buah buahan (1/3), sisanya untuk lauk pauk lainnya dimana protein harus lebih banyak dibanding karbohidrat. Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan demi mencapai pola makan sehat dengan kalori seimbang, diantara dapat dilakukan dengan mengganti karbohidrat dengan karbohidrat komplek, seperti mengganti nasi putih, mie, roti dengan nasi merah, oatmeal, kentang dan jagung, memperbanyak konsumsi sayur dan cukup buah, mencukupi kebutuhan air mineral minimal 2 liter (8 gelas per hari), mengurangi konsumsi gula (tidak lebih dari empat sendok makan (4G), garam (tidak lebih dari satu sendok teh (1G) dan lemak (tidak lebih dari 5 sendok makan (5L). Asupan nutrisi seimbang diiringi dengan aktivitas fisik yang baik akan dapat menjaga kestabilan berat badan agar tidak menjadi berlebih dan obesitas. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2018, terjadi peningkatan proporsi berat badan lebih dan obese pada penduduk yang berusia lebih dari 18 tahun dari 14.8 persen tahun 2013 menjadi 21.8 persen tahun 2018. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh pola hidup masyarakat yang tidak sehat.
I=Istirahat cukup, dengan tidur selama 8 jam, tidak diatas jam 9 malam, dan dalam keadaan gelap. Keadaan seperti ini dapat membuat tidur menjadi lebih lelap dan berkualitas karena saat tersebut sel tubuh berregenerasi paling maksimal dan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak gampang sakit. Dalam sebuah penelitain menyebutkan pravelansi insomnia di Indonesia dilaporkan mencapai 10 persen dari jumlah populasi atau sekitar 28 juta orang dimana angka ini masih tertinggi di Asia. Selain itu, insomnia merupakan salah satu gejala stress.
K= Kelola stress, kita dapat melakukan aktivitas yang mengalihkan pikiran-pikiran negatif yang datang demi mencapai jiwa yang sehat, menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Untuk suami istri dapat saling komunikasi melepas penat, atau orang tua ke anak dan sebaliknya saling komunikasi santai. Selain itu, dapat melakukan olahraga bersama keluarga atau warga di lingkungan rumah, mengembangkan hobi yang dapat dilakukan sendiri ataupun bergabung dalam komunitas, berkumpul dengan teman, melakukan yoga, menyempatkan liburan, dan juga dengan meningkatkan ibadah serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan.
Cegah kanker dapat dilakukan dengan sederhana, mudah dan murah. Dengan melakukan CERDIK, kita juga dapat mencegah penyakit tidak menular lainnya.
Referensi:
1.http://yayasankankerindonesia.org
2.http://gco.iarc.fr.
3.http://www.kemkes.go.id
4.https://nakita.grid.id/read/02957704/berita-kesehatan-curahan-pilu-angelina-jolie-lakukan-operasi-angkat-payudara-dan-rahim-untuk-hindari-kanker?page=all
5.https://en.wikipedia.org/wiki/Smoking_in_Indonesia
6.https://marketeers.com/ada-28-juta-masyarakat-indonesia-mengidap-insomnia/
Leave a Comment