A.Pengertian Ekstravasasi dan Tanda-tanda ekstravasasi 1.Pengertian Ekstravasasi, Obat Vesikan dan iritan Ekstravasasi adalah kebocoran dari obat vesican atau iritan yang masuk kedalam jaringan subkutan yang menyebabkan nyeri, nekrosis dan jaringan saraf.
Vesikan adalah obat kemoterapi yang dapat menyebabkan kerusakan yang hebat dari jaringan sekitar sehingga menyebabkan nekrosis
Jenis obat ini menyebabkan kerusakan jaringan dengan 2 cara :
a. Dengan cara mengikatkan diri pada asam nukleat DNA sel yang sehat pada jaringan yang menyebabkan kematian jaringan segera dan menyebabkan nekrosis (doxorubicin, daunorubicin, epirubicin, idarubicin,dactinomicyn, mitomycin)
b. Tidak mengikat asam nukleat pada DNA, obat jenis ini mengalami metabolisme dan dikeluarkan lebih cepat dibandingkan dengan obat vesikan lainnya, sehingga kejadian injuri tidak langsung terjadi. (vinblastin, vincristine, vindesin, vinorelbin, paclitaxel)
Iritan adalah Obat yang bisa menyebabkan inflamasi dan iritasi pada vena ketika diberikan secara perifer tapi tidak menyebabkan kematian sel dan kerusakan jaringan. Obat yang merupakan iritan tapi bisa merupakan vesikan (oxaliplatin, vinorelbine dan melphalan)
2.Tanda-tanda ektravasasi
Tanda-tanda dan gejala ekstravasasi sebagai berikut :
a.Tidak adanya blood return
b.Aliran infus lambat
c.Kebocoran pada kateter
d.Ukuran dan kualitas vena
e.Pembengkakan pada bagian tusukan kateter
f.Eritema, inflamasi pada daerah tusukan
g.Nyeri, rasa terbakar di sekitar vena atau sepanjang vena
h.Pasien mengeluh rasanya berbeda saat ini
3.Faktor resiko terjadinya ekstravasasi
a.Faktor pasien
•Pembuluh darah yang kecil (pada infant dan anak-anak)
•Vena fragile (pada orang tua, pasien kanker)
•Mobilisasi vena
•Vena keras, skelrosis
•Lamanya obat terekplosure
•Vaskular acces devices
•Gangguan sirkulasi(limpaedema, kanul kateter dipasang pada daerah mastektomi)
•Obstruksi vena cava (elevasi tekanan vena dapat menyebabkan kebocoran)
•Obesitas
•Penyakit penyerta (Diabetes, gangguan sirkulasi, dll)
b.Prosedur pemasangan infus
•Staf yang belum terlatih atau tidak berpengalaman
•Bolus injeksi
•Posisi dari tusukan
•Osmolaritas cairan terlalu tinggi
•Vena yang sering ditusuk
c.Kemampuan untuk komunikasi
•Ketidakmampuan untuk mengungkapkan ketidaknyamanan
•Menurunnya sensasi (diabetes, neuropathy, penyakit pembuluh darah perifer)
d.Peralatan
•Ukuran, tipe kateter dan kualitas
•Jarum besi buterfly (wing needle)
e.Pengobatan
•Kemampuan untuk membunuh replikasi sel
•Kemampuan untuk menyebabkan dilatasi pembuluh darah atau jaringan
•pH
•Osmolaritas
•Karakteristik dari cairan
B.Jenis Obat Resiko Ektravasasi
1.Vesikan
a.Dactinomycin
b.Daunorubicin
c.Doxorubicin
d.Epirubicin
e.Idarubicin
f.Vinblastin
g.Vindesine
h.Mitomycin
i.Vincristine
2.Iritant
a.Carmustine
b.Dacarbazine
c.5-FU
d.Cisplatin
e.Etoposide
f.Mitozantrone
g.Bleomycin
h.Mithramycin
i.Streptozocine
j.Teniposide
C.Pencegahan Terjadinya Ekstravasasi
1.Kepatenan Acces Devices
Pemilihan vena dilakukan ketika akan dilakukan pemasangan vena peripher. Pilihlah vena yang lurus, kenyal, mulailah penusukan pada bagian distal terlebih dahulu. Untuk obat-obatan vesikan tidak dianjurkan memasang infus pada metacarpal, karena pada bagian vena tersebut sedikit lemak sehingga terlalu tipis, untuk menghindari kejadian ekstaravasasi. Bagi pasien dengan kanker payudara, infus tidak boleh dipasang pada lengan yang sakit. Untuk pemberian kemoterapi dengan jangka panjang atau jenis obat vesikan dianjurkan untuk pasang central venour catheter.
2.Parameter Pengkajian Ekstravasasi
Parameter Pengkajian |
Manifestasi Ekstravasasi
|
Spasme/Iritasi Vena |
Flare Reaction |
|
Segera |
Lambat |
|||
Nyeri |
Nyeri sekali/rasa terbakar |
jam-48 jam |
sakit dan rasa kaku pada pembuluh darah |
Tidak nyeri |
Redness |
Merah pada daerah tusukan, tidak selalu ada pada awal ekstravasasi |
jam- bulan |
Sepanjang vena berwarna gelap/kehitaman |
Akan hilang setelah 30menit tanpa tindakan |
Ulceration |
Pada umumnya terjadi 48-96 jam kemudian |
jam-bulan |
umumnya tidak |
umumnya tidak |
Swelling |
Bengkak umumnya terjadi seketika |
jam-48 jam |
tidak mungkin |
tidak mungkin, nampak sepanjang pembuluh darah |
Blood Return |
Tidak ada |
|
Baik |
|
Other |
Perubahan kualitas tetesan infus |
Kurang sensori |
Perasaan yang resisten pada suntikan |
urticari |
3.Cara Pencegahana Ekstravasasi :
a.Hati-hati dalam memilih vena
b.Bersihkan dengan lembut daerah penusukan
c.Tusukan kanul dilengan yang berlawanan dari lengan yang sakit (mastektomi kanan,pasang infus sebelah kiri)
d.Patenkan daerah tusukan
e.Administrasikan obat vesikan dengan aliran infus
f.Cek blood return tiap 2-3 cc pada waktu obat dimasukkan
g.Tanyakan kepada pasien tentang rasa terbakar, keluhan nyeri, sensasi dingin, tekanan, dll
h.Alirkan cairan normal saline setelah pemberian obat
i.Jika obat vesikan diberikan terus-menerus, obat harus diberikan melalui central line
D.Penanganan Ekstravasasi
1.Persiapan Alat, yang dibutuhkan adalah :
a.Troley suntik dan obat-obat antidote: asam askorbat injeksi, hidrokortison injeksi
b.Obat nyeri
c.Pengalas
d.Alat kompres
e.Baju dan alat pelindung diri untuk kemoterapi
f.Kassa steril
g.Dissposible syringe dengan needle kecil
h.Transparan dressing/ekstratin
i.Perekat/plester
j.Tempat sampah kemoterapi
2.Penanganan Ekstravasasi
a.Stop infus segera, kanul kateter jangan diangkat
b.Disconect infus (jangan kanul atau jarum)
c.Tinggalkan kanul pada tempatnya dan lakukan aspirasi sebanyak mungkin sisa obat yang ada, hindari penekanan secara lsg pada daerah yang dicurigai ekstravasasi.
d.Beri tanda dengan spidol
e.Beri antidotum lewat kanul, cabut kanul, dan lakukan penusukan searah jarum jam secara sub kutan.
f.Tinggikan daerah ekstremitas, dengan menggunakan bantal
g.Beri kompres dingin, kecuali golongan vinca alkakloid beri kompres panas. (kompres dingin selama 20 menit, 4 kali dalam waktu 3 hari, untuk kompres panas segera mungkin setelah antidotum diberikan selama 24 jam)
h.Lakukan pemotretan
i.Lakukan pendokumentasian
j.Buat kronologis kejadian/pelaporan
k.Lapor dokter
3.Dokumentasi Ektravasasi :
a.Tanggal, waktu, dan lokasi ekstravasasi
b.Ukuran dan tipe dari kanul kateter
c.Pengkajian Keperawatan
d.Keluhan Pasien
e.Manifestasi klinik
f.Obat ekstravasasi
-Perkiraan jumlah
-Pemberian antidotum
g.Jenis kompres yang diberikan (panas, dingin)
h.Luas kejadian ekstravasasi
i.Lakukan edukasi pada pasien
j.Tanggal pemotretan
4.Edukasi Pasien
a.Jelaskan pada pasien bahwa akan difollow up dan evaluasi
b.Jelaskan pearwatan ekstravasasi, meninggikan lengan, menggunakan kompres hangat/dingin, melindungi dari sinar matahari, jangan direndam air
c.Jelaskan pada pasien untuk menghubungi rumah sakit jika ada peningkatan nyeri, perubahan warna kulit, peningkatan edema atau pembengkakan, kekakuan pada ekstremitas, kerusakan kulit, dll.
E.KESIMPULAN
a.Penaganan ekstravasasi merupakan multidisiplin management
b.Informasi pada pasien/keluarga sangatlah penting
c.Pelaporan yang sesuai dengan kejadian
d.Tindakan yang cepat segera mungkin
F.REFERENSI
A.Yasko, Joyce M, RN, PhD, Nursing Management of Symptoms Associated with Chemotherapy, Edisi 3, 2000
B.Chemotherapy guidelines & Recommendations for Best nursing Practices, Jordania Nursing Council, 2009
C.Standards & Competencies for Cancer Chemptherapy Nursing Practice, Canadian Association of Nurses in Oncology, 2011
D.Guidelines Ekstravasation 2007
E.Al-Benna, S., O’Boyle, C., & Holley, J. (2013). Extravasation injuries in adults. ISRN Dermatology, 2013, 856541. doi:10.1155/2013/856541
Materi ini telah disajikan pada Kegiatan Webinar tanggal 12 Desember 2018
Narasumber : Sara Tania, Skep, Ns, ETN, Sp.KMB
Moderator : Retno Setiowati, SKP, Sp.Kep.Onk., MKM
Leave a Comment