Rumah Sakit Kanker Dharmais terus menunjukkan komitmennya dalam penerapan konsep kesehatan lingkungan dan green hospital. Sejak tahun 2000, RS Kanker Dharmais menjadi salah satu pionir rumah sakit yang konsisten menjaga keberlanjutan lingkungan dalam operasional dan pembangunan fasilitas kesehatan. Berbagai capaian tersebut kini terdokumentasi dalam buku berjudul “25th Environmental Sustainability Journey Dharmais Cancer Hospital”.
Bersamaan dengan peluncuran buku tersebut, sekaligus memperingati Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia tahun 2025, RS Kanker Dharmais menyelenggarakan seminar bertema “Integrasi Upaya Penyehatan Sarana dan Bangunan dalam Implementasi Green Hospital” pada Jumat, 26 September 2025 di Jakarta. Acara ini bekerjasama dengan Project Community dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mendsho.
Plt. Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS mengatakan pembangunan rumah sakit tidak hanya berbicara tentang gedung dan fasilitas medis, tetapi juga menyangkut keseimbangan dengan lingkungan sekitar. Saat rumah sakit ini menambah dan membangun gedung baru, seringkali ada konsekuensi besar terhadap alam.
Pohon-pohon yang telah tumbuh puluhan tahun ditebang, tanah yang subur digali, bahkan berbagai organisme kecil di dalamnya ikut hilang. Semua itu menunjukkan bahwa pembangunan, jika tidak memperhatikan kelestarian lingkungan, berpotensi merusak ekosistem yang sudah ada.
“Pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah: apa yang terjadi jika kita terus menghapus itu tanpa mengganti lingkungan yang hilang?,” katanya.
Perubahan iklim kini semakin nyata, terlihat dari lingkungan yang dahulu sejuk kini membutuhkan pendingin udara, desa-desa yang dulu asri mengalami peningkatan suhu, hingga muncul risiko banjir, penurunan kualitas udara, dan menurunnya derajat kesehatan masyarakat akibat pembangunan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan.
dr. Soeko menegaskan bahwa integrasi upaya penyehatan sarana dan bangunan rumah sakit menjadi sangat penting. Upaya ini menuntut konsistensi dari semua pihak untuk memastikan setiap pembangunan memperhatikan aspek lingkungan, mulai dari efisiensi energi, pengendalian pencemaran, hingga pengelolaan lahan hijau. RS Kanker Dharmais telah melakukan berbagai langkah kecil maupun besar untuk menjaga keberlanjutan, dan semoga dapat menjadi inspirasi bagi rumah sakit lain di Indonesia.
“Dalam konteks rumah sakit, risiko itu semakin jelas. Jangan sampai di satu sisi kita menyembuhkan pasien, tetapi di sisi lain justru menimbulkan penyakit baru bagi masyarakat luas akibat kerusakan lingkungan dari pembangunan rumah sakit itu sendiri,” tegasnya
Ia berharap melalui seminar ini, lahir rekomendasi, inovasi, dan komitmen bersama untuk memperkuat peran rumah sakit dalam mendukung pembangunan berwawasan lingkungan. Apalagi, momentum ini sekaligus mengingatkan bahwa kesehatan manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari kesehatan lingkungan tempat untuk hidup.
“Kepedulian terhadap lingkungan dalam pembangunan rumah sakit memang sering dilupakan, padahal aspek ini sangat menentukan kesehatan masyarakat di masa depan,” tambah dr. Soeko.

Sementara itu, Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3 RSK Dharmais, Wisnu Handoyo, ST, MM menyampaikan Seminar Integrasi Upaya Penyehatan Sarana Dan Bangunan dengan Implementasi Green Hospital bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya integrasi kesehatan lingkungan dalam sarana dan bangunan rumah sakit dan memperkuat kolaborasi lintas sektor antara Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup, serta organisasi profesi terkait.
“Seminar ini juga akan mendorong implementasi konsep green hospital yang ramah lingkungan, efisien energi, dan berkelanjutan untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ujarya.
Dalam kesempatan ini terdapat dua agenda penting. Pertama, peluncuran buku “25th Environmental Sustainability Journey Dharmais Cancer Hospital” yang mendokumentasikan perjalanan RS Kanker Dharmais dalam menjaga keseimbangan lingkungan, serta peran literasi kesehatan lingkungan dan K3 dalam mendukung keberlanjutan. Kedua, penyerahan Sertifikat Bangunan Gedung Hijau untuk Gedung Parkir Tower B pada tahap perencanaan dan Gedung Layanan Kanker Ibu dan Anak, Tower C pada tahap pelaksanaan.
Pencapaian tersebut menjadi tonggak penting sekaligus kebanggaan, karena tidak hanya sebagai bentuk dokumentasi dan apresiasi atas kinerja tim kesehatan lingkungan dan K3 bersama seluruh unit kerja terkait, tetapi juga sebagai insipirasi untuk terus berkomitmen dalam membangun rumah sakit yang sehat, aman, dan berwawasan lingkungan.
“Keberhasilan ini juga menjadi hadiah berharga dalam memperingati HUT ke-32 RS Kanker Dharmais,” tambah Wisnu.
Seminar ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) dengan lebih dari 70 peserta, terdiri dari tenaga kesehatan, akademisi, mahasiswa, serta pemangku kepentingan lainnya. Antusiasme peserta diharapkan dapat memperkuat perhatian terhadap isu kesehatan lingkungan dalam pembangunan rumah sakit yang semakin relevan di era modern. Selain itu, juga diselenggarakan pameran produk di area timur rumah sakit yang menampilkan berbagai material dan inovasi yang telah digunakan dalam pembangunan gedung.
Wisnu menegaskan, RS Kanker Dharmais berkomitmen untuk terus menjadi rumah sakit unggulan nasional yang ramah lingkungan, berkelanjutan, serta memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
“Dengan kegiatan acara ini akan membuat kita selalu semangat, walaupun di dalam dunia rumah sakit yang terkadang masalah kesehatan lingkungan itu sering dilupakan. Mudah-mudahan upayanya terus berjalan,” harapnya.
Leave a Comment