Pradnya Sri Rahayu - Bagian Penelitian dan Pengembangan

Menstruasi adalah tanda pubertas akhir seorang anak perempuan atau remaja putri. Secara fisiologis, menstruasi terjadi karena adanya interaksi antara hipofisis, hipotalamus, dan ovarium (indung teluar) yang mengakibatkan perubahan jaringan sasaran pada saluran reproduksi wanita. Indung telur menghasilkan hormon steroid terutama hormon estrogen dan hormon progesteron. Salah satu hormon estrogen adalah estradiol, yaitu hormon yang paling banyak mempengaruhi pada masa reproduksi wanita.
Menars (menarche) adalah haid pertama dari rahim yang merupakan awal dari fungsi menstruasi. Usia pertama kali menstruasi atau biasa disebut usia menars perlu diingat karena menentukan sejak usia berapa paparan hormon estrogen dimulai didalam tubuhnya. Pada dekade terakhir menunjukkan kecenderungan pergeseran usia menars kearah yang lebih muda. Oleh karena itu, kita sebagai remaja putri atau orangtua yang memiliki anak perempuan menjelang remaja perlu mengetahui adakah dampak kesehatan jika seorang anak perempuan mengalami menars sebelum usia 12 tahun dan seberapa perlu kita memundurkan usia menars.
Menars dini tentu berarti pubertas dini. Jika menars terjadi di usia dini, maka pertumbuhan payudara mulai terjadi di usia yang lebih dini lagi. Kecenderungan ini terjadi karena adanya masalah pada sistem hormon yang dapat meningkatkan risiko pelecehan dan pelecehan seksual pada anak perempuan, keterlibatan seksual dini, dan perilaku pengambilan risiko. Anak tersebut mungkin terlihat, dan mungkin bertindak, lebih dewasa secara seksual daripada yang sebenarnya secara psikologis dan emosional. Selain itu, dari segi kesehatan, hal ini juga dapat meningkatkan risiko anak perempuan terkena kanker yang terkait hormon di kemudian hari.
Terdapat 3 kontributor utama dalam terjadinya pubertas dini yaitu kegemukan (obesitas), paparan dari zat-zat berbahaya dari lingkungan, serta stress.
Anak yang gemuk cenderung mengalami pubertas dini karena banyaknya lemak yang ada dalam tubuhnya sedangkan lemak terutama lemak subkutan dikenal memproduksi hormon estrogen.
Kemudian, paparan terhadap zat-zat berbahaya dari lingkungan yang bertindak sebagai estrogen di dalam tubuh adalah zat-zat yang digunakan dalam kain tahan api, kosmetik, plastik, pestisida, deterjen dan produk rumah tangga dan industri umum lainnya dapat meniru efek estrogen dalam tubuh kita. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Amerika telah mengaitkan pelarut yang digunakan di beberapa kapur barus dan blok padat pewangi toilet dan penyegar udara dengan menstruasi. Tidak butuh banyak paparan untuk menyebabkan efek kesehatan, yang mungkin termasuk peningkatan risiko pubertas dini, diabetes, dan kanker. Bahan kimia lingkungan ini menumpuk dari waktu ke waktu dan tersimpan dalam sel-sel lemak.
Lalu kontributor yang terakhir adalah stres. Stres dapat mendatangkan malapetaka pada sistem endokrin (terkait hormon) dan mungkin saja stres dimulai dari usia yang lebih dini daripada sebelumnya. Kurang tidur, tekanan sekolah, stres di rumah, tekanan teman sebaya dan intimidasi adalah beberapa dari stres utama yang sering dialami remaja. Stres juga bisa membuat kita lebih gemuk, lebih banyak lemak berarti lebih banyak estrogen dan ini dapat menyebabkan pubertas dini. Stres dapat menyebabkan gemuk karena terdapat hormon bernama Adamts1 yang muncul ketika seseorang mengalami stress di saat bersamaan mendorong sel-sel lemak tumbuh menjadi lebih cepat.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah pubertas dini adalah menerapkan pola makan yang baik, meminimalisir atau menghindari penggunaan botol plastik serta mengurangi paparan zat-zat kimia dari produk rumah tangga, serta meningkatkan aktivitas fisik. Penerapan pola makan baik yang dimaksud adalah lebih banyak protein nabati (dari tumbuhan) daripada protein hewani (dari hewan), mengganti susu sapi dengan susu almond, meminimalisir makanan olahan, jika memungkinkan menggunakan produk organik. Selain itu, mengajak atau memotivasi anak untuk lebih banyak aktivitas fisik, apalagi di jaman digital ini, lebih banyak anak yang kurang bergerak karena terpaku di depan layar televisi, video games, maupun gawai, jadi sebaiknya ajak olahraga bersama, mengenalkan permainan tradisional yang banyak butuh gerak, serta membatasi penggunaan gawai.
Selain hal-hal diatas, telah diteliti selama 25 tahun tentang adakah hubungan antara asupan makanan kedelai (kacang kedelai, tahu, tempe, dsb) dan kanker payudara. Identifikasi isoflavon (kandungan kedelai) memiliki sifat-sifat yang bergantung maupun tidak pada estrogen yang berpotensi menghambat perkembangan kanker payudara. Studi pengamatan menunjukkan bahwa di antara wanita Asia konsumsi kedelai yang lebih tinggi dikaitkan dengan pengurangan sekitar 30% risiko terkena kanker payudara. Namun, untuk mengurangi risiko kanker payudara, konsumsi harus terjadi di awal kehidupan, yaitu selama masa kanak-kanak dan / atau remaja.
Jika dilihat dari angka, peluang diagnosis kanker lebih besar di antara wanita dengan menarche saat usia dini dibandingkan dengan yang tepat waktu dan yang terlambat. Jika menars di usia dibawah 11 tahun, peluang risiko kanker adalah lebih dari 2 kali lipat dibandingkan dengan kelompok yang terlambat.
Oleh karena itu, kesehatan reproduksi remaja putri sudah harus menjadi perhatian bagi ibu dan ayah yang memiliki anak perempuan.
Bahan bacaan:
André O. Werneck, Manuel J. Coelho-e-Silva, Camila S. Padilha, Enio R. V. Ronque, Edilson S. Cyrino, Célia L. Szwarcwald & Danilo R. Silva (2018) Age at menarche and cancer risk at adulthood, Annals of Human Biology, 45:4, 369-372, DOI: 10.1080/03014460.2018.1470670
Carney, Linda (2015, 13 Agustus). “Can Diet Influence the Onset of Early Puberty?”. https://www.drcarney.com/articles/can-diet-influence-the-onset-of-early-puberty
Messina M. “Impact of Soy Foods on the Development of Breast Cancer and the Prognosis of Breast Cancer Patients”. Forschende Komplementmedizin, 2016;23(2):75-80. doi: 10.1159/000444735
Romm, Aviva (2014, 12 Februari), “What’s a Mom to Do? Preventing Early Puberty and Hormone Problems in Our Daughters”. https://avivaromm.com/preventing-early-puberty-and-hormone-problems-in-our-daughters-heres-the-why-and-how/

 

Share:

Tags:

Leave a Comment